Cari Blog Ini

Senin, 03 Desember 2012

kosolidasi

Kosolidasi

Pada lempung jenuh jika mengalami pembebanan maka tekanan air pori akan bertambah bertahap. Tetapi untuk pasir yang mempunyai permeabilitas besar maka beban mengakibatkan naiknya tekanan air pori cepat selesai. Air pori yang berpindah menyebabkan butiran tanah mengisinya akhirnya terjadi penurunan.Penurunan akibat elastisitas tanah dan konsolidasi terjadi bersamaan.
Kompresibelitas lempung jenuh dengan bertambahnya tekanan, elastik settlement terjaadi secara cepat. Disebabkan koefisien pemeabilitas lempung yang kecil dari pasir maka peningkatan tekanan air pori secara perlahan dan keluarnya air pada pori memerlukan waktu yang sangat lama. Penurunan yang disebabkan konsolidasi lebih besar beberapa kali dar penurunan elastik.

Besar penurunan konsolidasi adalah :

ez = vertikal strain =
Δe = peribahan void ratio = f (s’o, s’c, Δs’)
Untuk lempung normal konsolidasi besar penurunan konsolidasi adalah :

Untuk lempung over konsolidasi besar penurunan konsolidasi dimana (s’o+ Δs’) < s’c adalah :

Untuk lempung over konsolidasi besar penurunan konsolidasi dimana s’o < s’c < s’o  + Δs’ adalah :
PENENTUAN PENAMBAHAN BEBAN DALAM TANAH (Ds) AKIBAT BEBAN DIATASNYA

PENAMBAHAN BEBAN VERTIKAL (Ds) AKIBAT BEBAN TERPUSAT
TAHUN 1885 Boussinesq mengembangan secara matematis untuk menentukan normal stress dan Shear stress akibat beban terpusat tanah homogen, elastis dan isotropis seperti ditunjukan pada gambar dibawah.

Besar penambahan beban akibat beban yang bekerja adalah :


Dimana x, y, z = koordinat titik
PENAMBAHAN BEBAN VERTIKAL (Ds) AKIBAT BEBAN BULAT
Persamaan Boussinesq diatas dapat diterapkan untuk menghitung penambahan beban dipusat beban bulat seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar dibawah ini dapat menentukan nilai Δs,
PENAMBAHAN BEBAN VERTIKAL (Ds) AKIBAT BEBAN PERSEGI
Untuk menentukan penambahan tegangan didalam tanah akibat beban luar seperti gambar dibawah ini
Penambahan tekanan dititik A adalah :
I = faktor pengaruh dapat ditentukan dengan menggunakan tabel atau grafik dibawah ini.
PENAMBAHAN BEBAN VERTIKAL (Ds) AKIBAT PONDASI DENGAN METODA 2:1
Untuk menentukan penambahan tegangan didalam tanah akibat beban luar seperti gambar dibawah ini
Besar penambahan tekanan adalah :

PENAMBAHAN BEBAN VERTIKAL (Ds) AKIBAT TIMBUNAN
Dimana :
qo= g x H
g =  berat volume timbunan
H = tinggi timbunan
Untuk lebih sederhana maka :
Dimana I adalah fungsi dari B1/z dan B2/z, seperti pada grafik dibawah ini.



CONTOH :
Pondasi dengan ukuran 2,5 m x 5,0 mdimana tanah dibawahnya memikul beban pondasi sebesar 145 kN/m2. Tentukan besar penambahan beban dipusat pondasi dan di pojok pondasi.
Penambahan beban dipusat pondasi :
Bidang 1 :
n= B/Z = 2,5/6,25 = 0,4
m= L/Z = 1,25/6,25 = 0,20
Dari tabel diatas didapat I1 = 0,0328
Δq1= qo x I1 = 145 x 0,0328 = 4,756 kN/m2.
Bidang 2:
n= B/Z = 2,5/6,25 = 0,4
m= L/Z = 1,25/6,25 = 0,20
Dari tabel diatas didapat I1 = 0,0328
Δq2= qo x I1 = 145 x 0,0328 = 4,756 kN/m2.
Bidang 3
n= B/Z = 2,5/6,25 = 0,4
m= L/Z = 1,25/6,25 = 0,20
Dari tabel diatas didapat I1 = 0,0328
Δq3= qo x I1 = 145 x 0,0328 = 4,756 kN/m2.
Bidang 4
n= B/Z = 2,5/6,25 = 0,4
m= L/Z = 1,25/6,25 = 0,20
Dari tabel diatas didapat I1 = 0,0328
Δq4= qo x I1 = 145 x 0,0328 = 4,756 kN/m2.
Δq       = Δq1+ Δq2+ Δq3+ Δq4 =
= 756 kN/m2 +4,756 kN/m2+4,756 kN/m2+4,756 kN/m2+4,756 kN/m2 =
= 4 x 4,756 kN/m2 = 19,024 kN/m2
Penambahan beban dipojok pondasi :
n= B/Z = 5,0/6,25 = 0,8
m= L/Z = 2,5/6,25 = 0,4
dari tabel diatas diperoleh I = 0,09314
Δq= qo x I = 145 x 0,09314 = 13,5053 kN/m2.
CONTOH SOAL :
Timbunan seperti gambar dibawah ini, tentukan besar penurunan konsolidasi.
JAWAB :
Penambahan tegangan (Ds) pada titik A1:

B1/z = 2.5/5 = 0,5; B2/z = 14/5 = 2,8
Dari grafi dibawah ini didapat I = 0,445
qo= g x H = 17.5 x 7 = 122.5 kN/m2
Ds = Ds1 + Ds2 =
qo x I + qo x I = 2 x qo x I = 2 x 122.5 x 0,445 = 109,03 kN/m2








Penambahan tegangan (Ds) pada titik A2:
BIDANG NO 1 :
B1/z = 0/5 = 0,0; B2/z = 5/5 = 1
Dari grafi dibawah ini didapat I = 0,24
Ds1   =       qo1 x I
qo1 = 122.5/14 x 5 = 43,75 kN/m2
Ds1   =       qo1 x I = 43.75 x 0.24 = 10,50 kN/m2

BIDANG NO 2 :
B1 = 5 + 14 – 5 = 14 m
B1/z = 14/5 = 2,80; B2/z = 14/5 = 2,8
Dari grafi dibawah ini didapat I = 0,495
Ds1   =       qo1 x I
qo1 = 7 x 17.5 = 122.5 kN/m2
Ds1   =       qo1 x I = 122.5 x 0.495 = 60.64 kN/m2

BIDANG NO 3 :
B1 = 0 m
B2 = 14 – 5 = 9.00 m
B1/z = 0/5 = 0; B2/z = 95 = 1,8
Dari grafi dibawah ini didapat I = 0,30
Ds3   =       qo1 x I
qo3 = 122.5/14 x (14 – 5 ) = 78,75 kN/m2
Ds3   =       qo3 x I = 78,75 x 0.30 = 23.63 kN/m2
Penambahan tegangan dititik A2 =
DsA2= Ds1+Ds2-Ds3= 10,50 kN/m2 + 60.64 kN/m2 -23.63 kN/m2 = 47,51 kN/m2

sumber :
http://cwienn.wordpress.com/2010/07/09/penurunan-konsolidasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar